Inilah Cara Mengatasi Eksim Pada Bayi Agar Meminimalkan Risiko Kambuh

4 min read

Salah satu masalah kulit yang kerap terjadi ialah eksim pada bayi. Ditambah lagi bayi memiliki kulit sangat sensitif, sebab jaringannya memang lebih tipis dibanding orang dewasa.

Tidak heran apabila anak-anak berrisiko lebih tinggi menderita masalah eksim, terutama jika orang tuanya punya alergi. Umumnya gejala ini muncul pada anak kecil sejak usia 3 hingga 6 bulan.

Mengenal Tentang Eksim Pada Bayi

Penting untuk diingat jika eksim pada bayi ini bisa sering kambuh walaupun Anda sudah mengobatinya dengan baik, jadi ketahui cara meminimalkan kambuhnya

Penyakit eksim ini bukan hanya dialami oleh orang dewasa saja, melainkan anak kecil juga bisa terkena. Layaknya orang dewasa, kondisi pada anak bisa sebabkan sejumlah kondisi, misalnya muncul ruam.

Selain itu kulit kering, pecah, gatal, hingga iritasi. Eksim sendiri merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan yang mengakibatkan kulit seseorang jadi kemerahan, gatal, serta meradang.

Apalagi penyakit ini menyerang orang dewasa maupun anak-anak. Kondisi eksim pada bayi, gangguan medis ini sering dikenal dermatitis atopik. Hal tersebut memang paling sering dialami anak.

Umumnya di usia 6 bulan hingga 5 tahun. Untuk penyebabnya sendiri sampai sekarang masih belum diketahui dengan jelas. Namun studi mengungkapkan jika eksim sering terjadi karena genetik hingga lingkungan.

Seorang anak yang dilahirkan dari orang tua yang punya riwayat asma, dermatitis atopik, demam. Maka risiko mengalami penyakit ini lebih tinggi. Jenis eksim juga ada banyak dan sesuai dengan usianya.

Selama 6 bulan pertamanya, umumnya muncul di bagian wajah, pipi, hingga kulit kepala dan bisa menyebar ke area lain. Usia 6-12 bulan sering timbul di bagian lutut serta siku.

Balita 2-5 tahun sering berpengaruh pada bagian wajah, misalnya kelopak mata atau mulut. Usia 5 tahun ke atas terjadi di kaki atau belakang telinga. Gejala eksim pada bayi ini harus diketahui.

Kenali Tanda Eksim Anak Berikut

Anda harus tahu eksim bayi bisa hilang seiring usianya bertambah. Tapi tetap saja bisa kambuh sewaktu-waktu dan membuat tidak nyaman. Ada gejala yang bisa dilihat sebagai tanda penyakit ini, seperti:

1. Kulit gatal dan kering

Ketika anak Anda mengalami eksim, memang hal itu cukup umum terjadi. Hal tersebut disebabkan barrier kulit bayi masih belum bisa pertahankan kelembapan dengan cukup baik seperti orang dewasa.

Sehingga menyebabkan kulit pecah-pecah, kering, terasa gatal, bahkan dapat terjadi infeksi. Jika tidak diobati dengan baik, maka kondisinya bisa lebih parah serta menimbulkan rasa sakit pastinya.

2. Ada benjolan bernanah

Kondisi eksim pada bayi ini gejalanya bukan hanya ruam kemerahan saja, namun juga bisa menimbulkan benjolan. Bahkan benjolan tersebut dapat mengeluarkan cairan seperti nanah dan seiring waktu berjalan akan mengering.

3. Timbul bercak kemerahan

Area wajah jadi satu bagian paling sering terserang penyakit ini diantara tubuh lain pada anak. Bercak tersebut bisa timbul dilengkapi dengan benjolan kecil di beberapa bagian wajah si kecil.

4. Gejalanya hilang muncul

Umumnya gejala eksim pada si kecil ini bisa tiba-tiba hilang dan kemudian muncul lagi. Hal itu juga baiknya selalu diwaspadai oleh orang tua, apalagi jika gejalanya tersebut semakin memburuk (flare-up).

Gejala tersebut juga berbeda-beda tiap anak. Tapi harus diingat pada bayi usia kurang dari 1 tahun, umumnya ruam terjadi di sejumlah area tubuh. Misalnya dahi, kulit kepala, atau pipi.

Mengurangi Risiko Kambuhnya Eksim Pada Bayi

Sampai sekarang, masih belum ada cara efektif agar penyakit ini benar-benar dapat dicegah. Walaupun demikian, paling tidak ada sejumlah cara yang dapat dilakukan agar mengurangi risiko kambuh, seperti:

1. Tepat memilih sabun

Pertama Anda harus pilih sabun bayi dengan benar yakni berbahan ringan serta tidak ada parfumnya. Hal itu dilakukan supaya kulitnya tidak iritasi serta kambuh eskimnya. Jangan juga terlalu lama mandikan bayi.

2. Rutin mengoleskan pelembap

Sehabis mandi, berikan lotion ke seluruh tubuh hingga wajah. Apabila diperlukan, Anda bisa mengoleskannya ke area pantat hingga lipatan pahanya tiap kali habis ganti popok.

3. Oles petroleum jelly

Jika Anda rutin mengoleskan petreleum jelly, maka dapat minimalkan risiko eksim pada bayi kambuh. Hal tersebut disebabkan petroleum jelly bisa jaga kelembapan kulit, jadi tidak gampang iritasi dan kering.

4. Rutin memberi ASI

Air susu ibu khasiatnya memang tidak perlu lagi diragukan dan semua orang pasti sudah tahu. Selain berguna untuk tangkal infeksi karena ada kandungan antibodi di dalamnya.

ASI yang diberikan rutin kepada anak bayi pasti juga bisa membantu turunkan risiko eksim kambuh. Selain itu, sangat penting bagi orang tua menghindari sejumlah hal yang punya risiko kambuh.

Seperti contohnya dengan selalu menjaga agar si kecil tidak terlalu sering berkeringat atau kepanasan. Selain itu lindungi paparan zat yang menjadi penyebab eksim, misalnya serbuk sari dan hindari bahan polister.

Setelah tahu penyakit kulit ini, maka sebaiknya Anda benar-benar paham ciri gejalanya. Sehingga nantinya jika terjadi eksim pada bayi, sebagai orang tua bisa melakukan pencegahan atau meminimalisir kambuhnya.

You May Also Like

More From Author