Mengenal trauma bonding menjadi salah satu fenomena yang saat ini banyak terjadi pada hubungan sepasang manusia. Fenomena ini adalah trauma psikologis saat seseorang terikat secara emosional dengan individu yang telah menyebabkan dirinya mengalami kekerasan.
Fenomena ini sering terjadi dalam hubungan yang penuh kekerasan atau manipulasi dan dapat membuat korban sulit untuk melepaskan diri dari pelaku. Melalui artikel ini, kami akan membahas secara mendalam mengenai trauma bonding, dampaknya serta langkah-langkah untuk mengatasinya.
Mengenal Trauma Bonding Berikut Ini
Trauma bonding adalah sebuah fenomena psikologis dimana seseorang membentuk ikatan emosional kuat dengan orang yang telah menyakitinya. Ikatan ini biasanya terjadi dalam hubungan yang melibatkan kekerasan fisik, emosional, atau seksual.
Mengenal trauma bonding ini sering membuat seseorang sulit keluar dari hubungan tersebut, meski korban menyadari bahwa hubungan itu merugikan bagi dirinya. Hubungan ini biasanya ditandai dengan siklus penyalahgunaan berulang.
Pelaku akan memberikan kasih sayang atau perhatian sesaat setelah melakukan kekerasan kepada korban. Hal ini menyebabkan korban merasa bingung dan sulit untuk meninggalkan hubungan tersebut.
Beberapa Dampak dari Trauma Bonding
Trauma bonding adalah kondisi psikologis di mana seseorang tetap terikat secara emosional dengan pelaku kekerasan atau perilaku buruk, meski mengalami kerugian atau penderitaan dari hubungan tersebut.
Fenomena ini sering terjadi dalam hubungan yang penuh dengan kekerasan, baik fisik atau emosional. Berikut adalah lima dampak signifikan dari trauma bonding yang harus Anda ketahui.
1. Ketergantungan Emosional terhadap Pelaku
Salah satu dampak paling umum dari fenomena ini adalah ketergantungan emosional yang kuat terhadap pelaku. Orang yang terjebak dalam hubungan tidak baik ini sering merasa tidak mampu meninggalkan hubungan meski sadar akan bahayanya.
Hal ini disebabkan oleh pola berulang dari kekerasan yang diikuti dengan periode kasih sayang atau penyesalan dari pelaku yang memperkuat ikatan emosional tersebut. Namun tindakan kekerasan akan berulang terjadi kepada korban.
2. Kehilangan Rasa Diri
Mengenal trauma bonding bisa Anda lihat dari dampaknya yaitu menyebabkan seseorang kehilangan rasa dirinya sendiri. Seorang korban dari hubungan ini akan mulai meragukan nilai dan identitas diri.
Hal tersebut terjadi karena terus-menerus dikritik, diremehkan, atau dimanipulasi oleh pelaku. Dalam jangka panjang, korban mungkin merasa kehilangan jati diri dan hanya hidup untuk menyenangkan pelaku.
3. Kesulitan Membangun Hubungan Sehat
Orang yang pernah mengalami trauma bonding sering mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sehat di masa depan. Rasa trauma yang mendalam dapat mempengaruhi cara korban mempercayai dan terhubung dengan orang lain.
Hal tersebut menyebabkan korban merasa cemas atau curiga dalam hubungan baru. Akibatnya, korban mungkin akan terjebak dalam siklus hubungan yang merugikan atau tidak sehat kembali.
4. Masalah Kesehatan Mental
Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan adalah hal yang sering dikaitkan jika mengenal trauma bonding. Rasa putus asa terus-menerus, tekanan emosional, dan ketidakmampuan melepaskan diri dari hubungan berbahaya dapat memicu perasaan depresi mendalam.
Selain itu, kecemasan kronis sering muncul karena ketakutan akan tindakan pelaku atau kekhawatiran tentang masa depan. Sehingga membuat korban terus jatuh dalam perasaan depresi selama hidupnya.
5. Kualitas Hidup Menurun
Dampak jangka panjang dari trauma bonding adalah penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari hubungan beracun dapat menghambat perkembangan pribadi, karir, dan kehidupan sosial.
Korban mungkin akan merasa terisolasi, kehilangan motivasi serta tidak mampu mencapai potensi penuh dalam dirinya. Sehingga membuatnya sulit untuk berkembang dalam mencapai potensi-potensi terbaik dalam menjalani hidup.
Mengenal Trauma Bonding dari Cara Mengatasinya
Mengatasi trauma bonding memerlukan waktu dan usaha, tetapi dengan pendekatan yang tepat, Anda bisa melepaskan diri dari ikatan merugikan ini. Berikut adalah 3 tips efektif untuk mengatasi trauma bonding dan meraih kesehatan mental lebih baik.
1. Kenali dan Terima Perasaan
Langkah pertama untuk mengatasi trauma bonding adalah dengan mengenali dan menerima perasaan Anda. Sadari bahwa perasaan cinta atau ketergantungan yang dirasakan terhadap pelaku kekerasan adalah hasil dari pola pikir yang telah terbentuk selama masa trauma.
Menerima bahwa Anda mengalami trauma bonding adalah langkah awal yang penting untuk mulai melepaskan diri dari ikatan tersebut. Coba menulis jurnal harian untuk mengungkapkan perasaan Anda dan memahami bagaimana perasaan tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
2. Cari Dukungan Orang Terdekat atau Psikolog
Dukungan dari orang lain sangat penting dalam proses penyembuhan dari mengenal trauma bonding. Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau terapis berpengalaman dalam menangani kasus trauma.
Psikolog dapat membantu Anda memahami dinamika trauma dan memberikan strategi efektif untuk mengatasinya. Selain itu, dukungan dari teman dan keluarga yang dapat dipercaya akan memberikan kekuatan emosional untuk melalui masa sulit ini.
3. Fokus pada Pemulihan Diri
Trauma bonding sering membuat korban kehilangan rasa diri dan identitas. Oleh karena itu, penting untuk fokus pada pemulihan diri dan pembangunan kembali identitas. Mulai dengan melakukan kegiatan yang Anda nikmati dan dapat meningkatkan rasa percaya diri.
Seperti hobi, olahraga, atau kegiatan kreatif. Selain itu Anda juga bisa belajar untuk menetapkan batasan sehat dalam hubungan dengan orang lain, sehingga dapat melindungi diri dari potensi trauma lebih lanjut.
Trauma bonding adalah fenomena yang sangat merusak dan dapat memiliki dampak jangka panjang pada kehidupan seseorang. Mengatasinya juga bukan hal mudah, tetapi dengan mengenali perasaan, mencari dukungan, dan fokus pada diri sendiri, Anda dapat mulai melepaskan diri dari ikatan merugikan.
Dengan mengenal trauma bonding, dampak yang ditimbulkan hingga cara mengatasinya, merupakan langkah pertama untuk bisa memutus siklus ini serta mulai membangun hubungan yang lebih sehat.