Ketahui Psikologi Warna Ruangan untuk Hunian Menjadi Nyaman

4 min read

Mengetahui psikologi warna ruangan sangat penting ketika akan mendesain interior agar dapat memberikan kenyamanan pada penghuni. Selain menyesuaikan preferensi dan estetika, warna interior ruangan juga berpengaruh terhadap psikologi seseorang.

Warna sendiri merupakan spektrum cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda antara satu dengan lainnya. Tidak banyak orang mengetahui jika gelombang cahaya inilah yang sebenarnya mempengaruhi psikologi manusia.

Psikologi Warna Ruangan untuk Hunian

Mengetahui psikologi warna ruangan sangat penting sebelum diaplikasikan dalam desain interior hunian karena dapat mempengaruhi suasana penghuninya.

Seperti penjelasan sebelumnya, psikologi warna untuk ruangan bisa sangat mempengaruhi kenyamanan dan mood penghuni rumah. Berikut adalah beberapa arti warna pada desain interior menurut psikologi.

1. Putih

Putih merupakan salah satu pilihan yang cukup sering mendominasi interior rumah sebab netral dan bisa diaplikasikan dalam berbagai gaya. Tidak hanya itu, putih juga bisa memberikan efek visual ruang lebih luas dan terang.

Sementara itu, secara psikologi, putih memberikan nuansa yang damai dan menenangkan, juga bersih, suci, serta sederhana. Dengan psikologi warna ruangan tersebut, putih menjadi pilihan menarik untuk hunian bergaya minimalis.

2. Hitam

Meskipun sama-sama warna netral, namun hitam memberikan makna psikologis yang berlawanan dengan putih. Hitam memberikan kesan lebih gelap dan sempit, namun terkesan kuat, formal, dan dalam.

Secara psikologi warna ruangan, hitam dapat diterjemahkan dengan lambang perlindungan. Warnanya yang berlawanan dengan putih justru sering dipadukan (secara monokrom) agar lebih seimbang dan elegan.

3. Hijau

Hijau memberikan suasana akrab pada sebuah ruang, selain itu juga dipercaya bisa memberi efek relaksasi dan kenyamanan mata. Hijau sangat dekat dengan alam, selain itu juga bisa merangsang kreativitas dan inspirasi penghuni rumah.

Psikologi warna ruangan hijau sering dilambangkan dengan kesehatan, harmoni serta keseimbangan. Tidak mengherankan jika warnanya cocok digunakan untuk ruang terapi, ruang beristirahat, maupun kamar tidur.

4. Kuning

Secara psikologi, kuning dipercaya dapat merangsang imajinasi seseorang dan energi positif untuk menghilangkan kegelisahan. Pada interior ruangan, kuning dapat memberikan nuansa hangat, memberi motivasi, serta menambah kesan kegembiraan.

Kuning juga cukup erat dengan lambang kecerdasan, percaya diri, juga ide-ide cemerlang. Meski demikian, kuning harus dipadukan dengan warna lain yang tepat, sebab warnanya bisa membuat mata cepat lelah saat dipandang.

5. Biru

Biru cukup sering digunakan untuk desain interior karena dapat memberi keteduhan dan kelembutan menurut psikologi warna ruangan. Selain itu, biru juga merupakan lambang konsistensi, keadilan, serta intelektualitas.

Ruangan berwarna biru dapat menghadirkan suasana lebih komunikatif, inspiratif, ketenangan, juga spiritual. Oleh sebab itu, warnanya cocok untuk ruangan yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti tempat belajar, ruang ibadah, atau ruang kerja.

Meski begitu, biru juga merupakan simbol rasa dingin dan kaku, sehingga perlu warna lainnya untuk menetralkan kesan dingin tersebut. Beberapa paduan seperti merah dan kuning dapat menciptakan dampak psikologis lebih optimis.

6. Merah

Merah merupakan salah satu warna yang memiliki kesan kuat, juga selalu diartikan dengan keberanian dan erotis. Sementara itu, turunan warnanya yang lebih lembut akan memberikan makna kasih sayang dan cinta.

Merah untuk desain interior memberikan psikologi warna ruangan yang dapat memicu aliran darah dan detak jantung sehingga memicu emosi berlebihan dan agresivitas. Meski demikian, merah juga memberikan kesan cerah dan meriah pada ruang.

Oleh sebab itulah, perlu adanya kombinasi warna lain untuk mengurangi kekuatan dari warnanya. Agar lebih seimbang, maka kombinasi merah pada desain interior hunian harus yang memberikan kesan lembut.

7. Oranye

Oranye merupakan warna yang memberikan kesan ceria, oleh sebab itu cocok digunakan untuk interior ruang. Oranye pada ruang sebuah hunian juga memiliki lambang sifat ramah, hangat, semangat, juga antusiasme tinggi.

Menurut psikologi warna ruangan, oranye dapat memberikan stimulasi pada otak untuk menciptakan ide serta pemikiran kreatif. Meski begitu, oranye juga memberikan makna negatif yaitu memberikan kesan arogansi dan emosi berlebihan.

8. Coklat

Coklat sering diasosiasikan sebagai warna tanah, juga lambang persahabatan karena sifatnya yang lembut, hangat, teduh, dan alami. Secara psikologi sendiri, coklat bisa menetralkan berbagai suasana.

Coklat untuk interior ruangan tidak hanya memberikan kesan alami saja, tetapi juga klasik dan antuk. Tidak mengherankan jika warnanya cocok diaplikasikan untuk kamar tidur maupun ruang beristirahat lainnya.

9. Ungu

Ungu jarang digunakan untuk interior hunian, padahal secara psikologi warna ruangan, ungu memiliki sifat mewah. Tidak hanya itu saja, ungu juga bisa menghidupkan nuansa romantis dn memberikan efek spiritual serta meditatif.

Ungu sering dianggap sebagai lambang keagungan, kemewahan, juga kekasaan, namun jika terlalu gelap bisa menimbulkan makna misterius, mistis, serta angkuh. Seperti biru, ungu juga cocok diaplikasikan untuk ruangan dengan konsentrasi tinggi.

Memilih warna untuk desain interior bisa sangat mempengaruhi psikologi dari penghuni rumah. Oleh sebab itulah, penting mengetahui psikologi warna ruangan agar dapat pilihan cat dinding maupun perpaduannya tepat.

You May Also Like

More From Author