Ketahui Tahapan dan Metode Teknologi Pencetakan 3D Printing

4 min read

Kehadiran teknologi pencetakan 3D atau lebih akrab dikenal dengan mesin cetak tiga dimensi ini menunjukkan perkembangan zaman yang sangat berpengaruh di bidang teknologi. Tahapannya mulai banyak dicari tahu untuk dipelajari.

Hal ini dikarenakan pencetakan 3D banyak diminati oleh orang awam bahkan para professional sekalipun. Selain itu, keberadaan teknologi tiga dimensi telah banyak diterapkan di berbagai sektor industri, seperti bidang kreatif, arsitektur, otomotif, fashion, hingga kesehatan.

Langkah Pengaplikasian Teknologi 3D Printing

Di Indonesia, banyak kalangan mulai melek teknologi dengan memanfaatkan teknologi pencetakan 3D. Adapun hasil karya tiga dimensi ini, seperti topeng, keramik, arca, kriya, dan anyaman. Menariknya lagi, beberapa orang memanfaatkan teknologi ini untuk membangun rumah.

Sebab, cara pencetakan 3D ini nantinya akan bergantung pada cetakan bentuk spesifik yang telah dirancang untuk produk tertentu. Berikut ini beberapa tahapan pencetakan teknologi 3D yang harus Anda ketahui, di antaranya:

  1. Desain komputer dan perangkat lunak

    Langkah pertama teknologi pencetakan 3D dimulai dengan pembuatan desain di komputer. Biasanya software yang akan dipakai untuk pembuatan rancangan desain tiga dimensi adalah CAD. Dalam penggunaan CAD (Computer aided design) ini terkadang harus ditambahkan dengan material cetak lapis per lapisnya.

  2. Ekspor file STL

    Setelah membuat rancangan desain, dilanjutkan dengan mengunduh atau mengekspor file dengan format STL. Pada file STL ini berisi informasi tentang objek tiga dimensi pada konsep yang telah dibuat.

  3. Memilih bahan

    Ketika ingin melakukan teknologi pencetakan 3D, pastikan Anda sudah memiliki pandangan dan rencana terkait penggunaan jenis bahan. Jenis bahan yang dipilih ini nantinya akan berpengaruh terhadap proses 3D Printing. Umumnya terdapat beberapa bahan cetak 3D, seperti logam, plastik, dan filamen kayu.

  4. Buat Gcode

    Setelah selesai menentukan terkait ukuran dan penempatan cetakan, maka langkah berikutnya yaitu melakukan inpor file STL ke perangkat lunak pengiris. Semisal software pengirisnya adalah BCN 3D Cura, maka software ini nantinya akan mengubah informasi dari STL menjadi Gcode.

    Gcode adalah kode khusus dan didalamnya berisikan intruksi untuk printer yang dibutuhkan selama proses pencetakan 3D berlangsung.

  5. Cetak pakai printer 3D

    Apabila persiapan di atas dirasa siap, maka mulailah mencetak desain yang telah dirancang dengan teknologi pencetakan 3D. Nantinya mesin printer akan membuat objeknya lapis demi lapis dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja.

    Tapi durasi waktu yang ditentukan ini bergantung pada rancangan ukuran objek, pemilihan jenis bahan, dan kualitas mesin printer yang digunakan. Setelah proses pencetakan tiga dimensi ini selesai, proses selanjutnya yaitu finishing. Pada bagaian finishing ini Anda bisa merakit objek yang sudah dicetak, dicat, atau proses lainnya agar produk lebih sempurna.

Metode yang Digunakan pada Teknologi Pencetakan 3D

Pada dasarnya, mesin tiga dimensi ini bisa mencetak benda dengan hasil sama persis dengan rancangan softfile-nya dan tidak lagi sebatas mencetak di atas kertas saja.

Hasil dari tiga dimensi ini dipakai dalam pembuatan model (prototipe) atau industri lainnya. Adapun metode teknologi pencetakan 3D, antara lain sebagai berikut ini:

  1. FDM

    Fused Deposition Modeling adalah printer tiga dimensi dengan memanfaatkan bahan dasar dari plastik sebagai bahan pencetaknya. Hasil cetakan ini nantinya akan cenderung mempunyai garis lapisan yang terlihat jelas serta akan menunjukkan ketidakakuratan pada detail dengan resolusi dan akurasi rendah.

    FDM cocok dipakai dalam mencetak model visual konsep dasar serta pembuatan model-model yang sederhana, murah, dan cepat.

  2. SLA

    Dalam hal ini, SLA akan memanfaatkan tangki resin photopolymer yang terdiri atas plastik cair atau resin dan dinilai sensitif terhadap sinar UV. Semua jenis objek yang dicetak dengan SLA akan memberikan hasil sangat halus saat disentuh serta mampu menunjukkan detail lebih tajam hampir mendekati soft file-nya.

    Tapi, kekurangan dari metode SLA yaitu objek yang dihasilkan harus terlebih dulu dibersihkan dengan menggunakan alkohol guna menghilangkan sisa dari resin.

  3. DLP

    DLP adalah salah satu metode proses teknologi pencetakan 3D yang memiliki tingkat detail tinggi dan struktur lebih halus. Selain itu, pada metode DLP ini memiliki sifat isotropik, yaitu tidak terdapat adanya kerugian kekuatan berkat struktur lapisan.

  4. SLS

    Sintering Laser Selektif menggunakan bahan dasar dari bubuk polimer guna untuk pembuatan objek tiga dimensi yang diinginkan. Pada mesin SLS ini akan memanfaatkan teknologi laser dengan daya tinggi agar dapat memadukan partikel kecil dari bubuk polimer.

    Hasil akhir dari penggunaan metode SLS ini memiliki permukaan agak kasar, tapi hampir tidak ada garis yang dihasilkan pada objek.
    Umumnya, SLS lebih ideal untuk geometri kompleks, seperti halnya undercut, fitur interior, dan dinding tipis. Penggunaan metode SLS banyak dipakai dalam penerapan teknologi pencetakan 3D.

You May Also Like

More From Author