Dampak dari masyarakat kelas menengah terpuruk sangat dirasakan ekonomi Indonesia. Menurut beberapa faktor lainnya tercatat masyarakat kelas menengah Mengalami penurunan yang cukup drastis.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2019 jumlah masyarakat kelas menengah mencapai 21,45% dari total penduduk Indonesia. Sementara itu pada tahun 2024 masyarakat kelas menengah hanya mencapai 17,13% dari total penduduk Indonesia.
Pemerintah Indonesia Didesak untuk Tidak Tinggal Diam Terhadap Kondisi Ini
Masyarakat kelas menengah terpuruk menurut beberapa ahli ekonomi akan sangat berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia. Apalagi hal semakin diperburuk dengan data yang menyebutkan bahwa masyarakat untuk kategori kelompok rentan miskin semakin bertambah.
Tentu saja hal seperti ini tidak boleh dibiarkan dan pemerintah harus bertindak dengan sangat cepat. Salah satu yang didesak politisi PKS yaitu adalah lembaga pemerintah berfokus terhadap masyarakat miskin dan kelas menengah.
Salah satunya yaitu dengan tidak menaikkan harga BBM dan memberikan atau mempertahankan subsidi BBM. Karena jika ada kenaikan harga BBM dan subsidi tidak diberikan tentu saja ini akan menjadi masalah jika tidak dibarengi dengan peningkatan pendapatan dari masyarakat Indonesia.
Karena bisa saja membuat masyarakat kelas menengah terpuruk dan menjadi masuk ke golongan masyarakat miskin. Karena untuk saat ini saja masyarakat kelas menengah sudah dibebani dengan pajak yang tidak sedikit.
Karena jika di total beban pajak yang harus ditanggung oleh masyarakat kelas menengah mencapai sekitar 20% dari pendapatan mereka. Tentu saja jika harga-harga naik ini akan membuat daya beli dari kelas menengah dapat menurun secara drastis.
Masyarakat Kelas Menengah Terpuruk Stabilitas Ekonomi Nasional Terancam
Tidak bisa dipungkiri jika masyarakat kelas menengah merupakan salah satu tulang punggung utama dari stabilitas ekonomi nasional. Jadi ketika memang ketika kelas menengah semakin terpuruk maka stabilitas ekonomi nasional semakin terancam.
Karena, dengan menurunnya masyarakat kelas menengah itu dapat mengurangi jumlah permintaan barang dan jasa. Hal tersebut tentunya akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan membuat masyarakat kelas menengah semakin terpuruk.
Padahal pemerintah Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas tujuh persen. Jika daya beli masyarakat berkurang tentu saja hal tersebut kemungkinannya sangat kecil untuk bisa tercapai.
Selain itu, masyarakat kelas menengah terpuruk itu dapat memperlebar kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin. Sehingga berpotensi untuk menyebabkan ketidakstabilan politik dan sosial di Indonesia ini.
Dengan mempertahankan subsidi BBM dan berbagai macam keuntungan-keuntungan untuk masyarakat kelas menengah dan miskin ini dapat mengurangi biaya harian yang harus dikeluarkan.
Sehingga nantinya masyarakat bisa mengalokasikan dana lebih banyak untuk kebutuhan lain yang lebih penting. Contohnya yaitu untuk keperluan seperti pendidikan, tabungan, dan kesehatan.
Sehingga nantinya konsumsi domestik akan menjadi lebih tinggi. Tentu saja ketika konsumsi domestik lebih tinggi ini akan sangat berguna untuk mendukung pertumbuhan ekonomi RI sehingga bisa mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Langkah yang Bisa Dilakukan Pemerintah untuk Mengatasi Masyarakat Kelas Menengah Terpuruk
Salah satu pengamat ekonomi mengatakan jika penyebab penurunan kelas menengah adalah tekanan ekonomi yang semakin besar. Hal tersebut salah satunya yaitu disebabkan oleh tingginya pajak serta biaya hidup lainnya yang harus dibayarkan. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil.
-
Penurunan Beban Pajak
Salah satu hal yang akan sangat berguna tentunya bagi masyarakat kelas menengah yaitu penurunan beban pajak. Karena memang beban pajak bagi kelas menengah saat ini dirasa cukup besar.
Sehingga jika beban pajak terus ditambah tanda saja akan berdampak terhadap daya beli masyarakat kelas menengah yang semakin menurun.
Ini akan memberikan efek yang sangat buruk terhadap industri barang dan jasa di dalam negeri. Oleh karena itu tentu saja kebijakan mengenai pajak ini memang harus lebih fokus kepada masyarakat kelas menengah dan masyarakat miskin.
-
Tambahan Insentif
Untuk membantu mengatasi masyarakat kelas menengah terpuruk, memberikan tambahan insentif ini juga akan sangat membantu.
Contohnya saja yaitu memberikan dukungan seperti program sosial atau subsidi energi. Sehingga nantinya dapat memperbaiki daya beli kelas menengah dan masyarakat miskin secara keseluruhan.
Karena memang insentif atau dukungan-dukungan yang diberikan kepada masyarakat dinilai masih sangat terbatas untuk saat ini. Jadi ketika ada kenaikan biaya hidup tentu saja akan langsung berpengaruh secara signifikan.
-
Investasi untuk Menciptakan Lapangan Kerja
Investasi menjadi salah satu aspek yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah harus mendorong investasi yang bisa memberikan lapangan pekerjaan yang banyak.
Karena hal tersebut tentunya akan sangat membantu masyarakat kelas menengah dan masyarakat miskin untuk terus mempertahankan ekonominya. Sehingga nantinya masyarakat kelas menengah dan miskin bisa terus bergerak dan mempertahankan ekonominya dengan baik.
Selama ini Indonesia memang bisa dikatakan sangat bergantung terhadap masyarakat kelas menengah. Jadi ketika masyarakat kelas menengah terpuruk pastinya akan sangat berdampak terhadap stabilitas ekonomi nasional secara keseluruhan.