Dalam berbagai keadaan, ada beberapa taipan kaya di Indonesia yang masih mampu mempertahankan kejayaan mereka. Salah satunya adalah momen ketika IHSG sedang dalam kondisi turun.
Taipan atau Konglomerat ini berhasil mempertahankan harta mereka dan bahkan tidak terpengaruh oleh keadaan. Lalu, siapa sajakah konglomerat Indonesia tersebut?
IHSG dan Hal yang Mempengaruhinya
Anda pasti sudah mengetahui bahwa beberapa sentiment negative telah berdampak dan menekan laju IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Penurunan tajam bisa dilihat yakni mencapai 1,69% atau sekitar 119,21 poin.
Artinya, angka ini menuju ke level 7.036,07. Kondisi tersebut mempengaruhi nilai kekayaan berbagai taipan kaya di Indonesia, meski memang ada beberapa yang tidak terpengaruh.
Meskipun IHSG mengalami tekanan yang kuat, masih saja ada konglomerat yang justru bisa menambah kejayaan mereka. Terutama pada momen akhir pekan baru-baru ini.
Taipan Kaya di Indonesia yang Tetap Berjaya
Lalu, siapa sajakah daftar taipan kaya di Indonesia yang sama sekali tidak terpengaruh situasi IHSG? Tidak perlu berlama-lama lagi, inilah daftar dari konglomerat tersebut.
1. Prajogo Pangestu
Yang pertama adalah Pemilik Grup Barito, Prajogo Pangestu. Prajogo menjadi konglomerat yang mencatatkan kenaikan kekayaan paling tinggi meski IHSG sedang menurun pada Jumat, 26 Agustus yang lalu.
Alasannya adalah harga sejumlah saham emiten yang dimilikinya di BEI (Bursa Efek Indonesia) juga mengalami kenaikan harga. Dari berbagai sumber tercatat bahwa kekayaannya meningkat sebanyak 3,1%.
Artinya setara dengan US$ 1,6 miliar atau kurang lebih 25,1 Triliun Rupiah dengan kurs mata uang Rp 16.169. Dengan begitu, kekayaannya sekarang bahkan mencapai US$ 56,1 Miliar atau kurang lebih Rp 908 Triliun.
Dengan daftar kekayaan seperti itu, dirinya ditetapkan sebagai orang terkaya nomor 26 menurut Forbes Real Time Billionaires. Posisinya sebagai taipan kaya di Indonesia juga tidak terbantahkan lagi.
2. Chairul Tanjung
Nama yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Chairul Tanjung menjadi seorang konglomerat yang juga menaikkan kekayaannya sebesar 1,32% atau senilai 67 juta dollar Amerika.
Dengan begitu, bos konglomerasi CT Corp tersebut sudah meraup kekayaan sebesar US$ 5,2 miliar atau kurang lebih 84,2 triliun rupiah. Keadaan ini tidak terdampak oleh buruknya IHSG.
3. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono
Daftar taipan kaya di Indonesia selanjutnya adalah Lim Hariyanto Wijaya Sarwono. Peningkatan kekayaannya mencapai US$ 61 juta atau 1,46% ketika IHSG sedang menurun.
Dengan tambahan tersebut, dirinya berhasil mengumpulkan kekayaan hingga Rp 69,6 triliun. Jika diubah menjadi pecahan dollar Amerika maka akan setara dengan US$ 4,3 miliar.
4. Eddy Sugianto dan Otto Toto Sugiri
Eddy Sugianto mencatatkan kenaikan meskipun bisa dikatakan cukup tipis. Kenaikan itu senilai 0.89% atau US$ 11 Juta. Dengan demikian total hartanya mencapai 1,3 miliar dollar Amerika.
Lalu ada juga Otto Toto Sugiri yang kekayaannya meningkat sebanyak 0.49% atau senilai US$ 9 juta. Tambahan tersebut membuat Otto sekarang memiliki harta sekitar 29,1 triliun Rupiah.
5. Marina Budiman dan Sri Prakash Lohia
Daftar taipan kaya di Indonesia yang tidak terpengaruh IHSG selanjutnya adalah Marina Budiman. Dirinya berhasil menambah kekayaan sebesar 0,72%. Marina hingga sekarang sudah mencapai kekayaan sebesar US$ 1 Miliar.
Bagaimana dengan Sri Prakash? Sri Prakash juga menambah pundi-pundinya sebesar 0,04% atau senilai US$ 3 juta. Konglomerat tersebut sekarang memiliki harta sekitar Rp 134 Triliun.
6. Mochtar Riady dan Keluarga
Mochtar Riady serta keluarganya berhasil mencatatkan peningkatan sebesar 0,09% atau senilai US$ 1 Juta. Dengan demikian, bos Lippo Group ini memiliki total kekayaan sebesar Rp 21 Triliun.
7. Martua Sitorus dan Benny Suherman
Benny Suherman dan Martua Sitorus berhasil membuat kekayaan mereka bertambah di akhir pekan dengan peningkatan tipis 0,01%. Hasil ini membuat total harta Martua senilai 44 Triliun rupiah / US$ 3,4 miliar.
Kemudian, Benny Suherman juga mencatatkan keseluruhan kekayaan sebanyak US$ 1,1 Miliar. Artinya adalah sekitar Rp 17,8 triliun.
Adakah Taipan yang Menyusut Tajam?
Dibalik taipan kaya di Indonesia yang meningkat kejayaannya, ternyata ada juga beberapa yang menyusut tajam. Penyebabnya tentu saja menurunnya IHSG baru-baru ini. Salah satunya adalah pemilik saham emiten pada PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA), bapak Rudi Budi Hartono serta Michael Bambang Hartono. Penurunan nilai kekayaan mereka cukup drastis yakni mencapai 1,46%.
Dengan hasil itu, kekayaan bersih keduanya masing-masing adalah sekitar Rp 395 Triliun serta Rp 377 Triliun. Namun, keduanya masih menempati urutan ketiga dan keempat sebagai orang paling kaya di Tanah air.
Penurunan tajam selanjutnya juga dicatatkan oleh pemilik PT. Bayan Resources Tbk atau BYAN. Low Tuck Kwong yang menjadi owner mengalami penurunan sebanyak 0,73% atau sekitar Rp 417 Triliun.
Kondisi seperti penurunan IHSG seperti Anda lihat memang seperti pisau bermata dua. Namun, tetap bertahannya taipan kaya di Indonesia dalam situasi itu bisa menjadi pembelajaran tersendiri bagi pengusaha.